Rabu, 06 Desember 2017

Analisa lagu menggunakan Teori Ketergantungan

Saykoji - Online

Siang malam ku selalu
Menatap layar terpaku
Untuk on line on line
On line on line

Tidur telat bangun pagi pagi
Nyalain komputer online lagi
Bukan mau ngetik kerjaan
E-mail tugas diserahkan

Tapi malah buka facebook
Padahal face masih ngantuk
Beler kayak orang mabuk
Pala naik turun ngangguk-ngangguk

Sambil ngedownload empitri
Colok i pod usb kiri
Ngecekin postingan forum
Apa ada balesannye? Belum

Biar belum sikat gigi belum mandi
Tapi kalo belum on line paling anti
Liat friendster myspace, youtube
Me and him, everybody you too

Siang malam ku selalu
Menatap layar terpaku
Untuk on line on line
On line on line

Jari dan keyboard beradu
Pasang earphone dengar lagu
Aku on line online
On line on line

Nah udah mandi siap berangkat
Langsung cabut takut terlambat
Tak lupa flash disk gantung di leher
Malah lupa sepatu jadi nyeker

Flashdisk isinya bokep atau lagu
Kalau ada kerjaanpun gue ragu
Kalo emang berani coba pada ngaku
Cek isi foldernya satu satu

Di kantor online pakai proxy
Walau diblok server bisa dilolosi
Namanya udah ketagihan internet
Produktifitaspun kepepet

Jam kerja malah chatting ym
Ngobrol online sama ehehem
Atasan lewat langsung klik data
Pura pura kerja di depan mata
Siang malam ku selalu
Menatap layar terpaku
Untuk on line on line
On line on line

Jari dan keyboard beradu
Pasang earphone dengar lagu
Aku on line online
On line on line

Makan siangpun aku cari sinyal wifi
Mengapa ku kecanduan oh why why
Kadang terasa bagai tak berdaya
Ingin ku berubah.. eh ada e-mail dah dulu ya

Cek e-mail spam semua
Email benerannya cuma dua
Yang satu email lama
Yang satu forwardan yang sama

Ngarep komentar buka friendster
Loading, gue tinggal beser
Pas balik ngecek komputer kok lagi maintenance server

Ya udah download lagu
Bajakan gratis gak pake ragu
Saykoji satu album
Setengah jam bisa rampung
Sore sore bosen hambar
Ide nakal cari cari gambar
Download video dengan sabar
Ketahuan pacar digampar

Siang malam ku selalu
Menatap layar terpaku
Untuk on line on line
On line on line

Jari dan keyboard beradu
Pasang earphone dengar lagu
Aku on line online
On line on line

Teori yang saya gunakan untuk menganalisis lagu ini adalah Teori Ketergantungan. Teori ini menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media,untuk memenuhi kebutuhannya ,maka media tersebut akan menjadi semakin penting atu perkasa untuk orang tersebut. 


Teori ini merujuk pada kebiasaan masyarakat yang tidak bisa lepas untuk tidak online. Di bait ini, kita bisa baca disitu terdapat kata-kata "Siang malam ku selalu Menatap layar terpaku Untuk on line on line On line on line" Layar terpaku memiliki makna yaitu menatap layar HP, Tablet, atau Monitor. Diam, berdiri ditempat, tidak bergerak hanya fokus menatap Layar HP, Tablet, atau Monitor. 

Karena terlalu sering dan keasyikan akibatnya Tidur Telat dan harus bangun Pagi-Pagi. Bagun tidur hal yang pertama dilakukan bukanlah sikat gigi dan mandi tapi melihat layar HP atau layar Monitor untuk Online lagi. Terlalu sering menunda pekerjaan bukanlah hal yang bagus. Ketika di tempat pekerjaan tetap "Online" menajadi yang pertama bukan pekerjaanya. Chatting, Download Lagu, Nonton Film, dan hal yang lainnya adalah prioritas utama. 

Hasil pekerjaan di hari yang lalu dibuka untuk berjaga-jaga agar terlihat sedang bekerja saat atasan atau bos lewat melihat karyawannya bekerja. Semua aktifitas terganggu karena berambisi ingin "Online" di setiap saat. Ketika tidak ada koneksi internet kenginan untuk berubah ada. Tetapi, saat ada e-mail dan chatting masuk keinginan itu hilang seketika dan melanjutkan kebiasaan asyik "Online". 

Semua cara dihalalkan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, walaupun website di block "Online" bisa mengunakan Proxy. Saat asyik "Online" sedang Download gambar nakal ketauan sama pacar dan ditampar. Semua hal yang dilandasi dengan hawa napsu dan hal yang berlebihan memanglah tidak baik. Sebagai manusia seharusnya bisa mengatur waktu.

Sekian analisa saya, mohon maaf bila ada salah atau kekurangan,
Terima Kasih 


Rabu, 22 November 2017

Resume Buku Bill Kovach dan Tom Rosentiel "9 Elemen Jurnalistik" beserta kaitan dengan kondisi Media saat ini

1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah kebenaran

Kewajiban para jurnalis adalah menyampaikan kebenaran, Kebenaran merupakan sesuatu yang sangat mahal. Seorang jurnalis yang profesional akan memikirkan kebenaran tentang informasi yang dibuatnya. Mengumpulkan informasi dengan mengumpulkan sebuat data yang intelektual dan sesuai fakta sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi yang merea butuhkan untuk berdaulat. Kebenaran yang ingin dicapai ini bukan sekadar akurasi, atau sumber terpercaya saja, melainkan kebenaran yang praktis dan fungsional. Prinsip pertama ini tentang kebenaran ini  tanpa dilandasi kepentingan tertentu(disinterested pursuit of truth) menjadi pembeda bentuk komunikasi lainnya. Jangan sekali-kali menambah atau mengarang apapun, apalagi menipu atau menyesatkan pembaca.

2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga

Loyalitas utama wartawan pada masyarakat, bukan pada perusahaan tempatnya bekerja, pembaca, atau pengiklan. Wartawan harus berpihak pada kepentingan umum. Komitmen kepada warga bukanlah egoisme profesional. Kesetiaan pada warga ini adalah makna dari independensi jurnalistik. Independensi adalah bebas dari semua kewajiban, kecuali kesetiaan terhadap kepentingan publik. Jadi, jurnalis yang mengumpulkan berita tidak sama dengan karyawan perusahaan biasa, yang harus mendahulukan kepentingan majikannya. Jurnalis memiliki kewajiban sosial, yang dapat mengalahkan kepentingan langsung majikannya pada waktu-waktu tertentu, dan kewajiban ini justru adalah sumber keberhasilan finansial majikan mereka. Bila wartawan harus menyajikan beritanya tanpa rasa takut atau memihak maka wartawan harus memelihara kesetiaan kepada warga masyarakat dan kepentingan publik yg lebih luas di atas yg lainnya.

3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi

Jurnalisme bukanlah hiburan (entertainment), propaganda, fiksi, atau seni. Jurnalisme adalah setia (disiplin) kepada verifikasi, artinya bisa dicek dan ditelusuri sumber-sumbernya. Memastikan bahwa data dan fakta yang digunakan sebagai dasar penulisan bukan fiksi, bukan khayalan, tetapi berdasarkan fakta dan pernyataan narasumber di lapangan.
Disiplin dalam jurnalisme ini sering terkait dengan konsep obyektifitas. Yang dimaksud dengan obyektif adalah metodenya, bukan wartawannya. Ada standar profesional yg ditetapkan dan harus dijalankan untuk menjamin obyektifitas tersebut. Antara lain mencari berbagai saksi, menyingkap sebanyak mungkin sumber atau bertanya berbagai pihak untuk komentar. Ada sejumlah prinsip intelektual dalam ilmu peliputan: 

a) Jangan menambah-nambahkan sesuatu yang tidak ada 
b) Jangan mengecoh audiens
c) Bersikaplah transparan sedapat mungkin tentang motif dan metode Anda
d) Lebih mengandalkan pada liputan orisinal yang dilakukan sendiri
e) Bersikap rendah hati, tidak menganggap diri paling tahu

4. Jurnalisme harus tetap independen dari pihak yang mereka liput

Wartawan harus independen, artinya tak masalah untuk menulis apapun (baik/buruk) tentang seseorang sepanjang sesuai dengan temuan/fakta yang dimilikinya. Independensi harus dijunjung tinggi di atas identitas lain seorang wartawan. Prinsipnya wartawan harus bersikap independen terhadap orang-orang yg mereka liput. Jadi, semangat dan pikiran untuk bersikap independen ini lebih penting ketimbang netralitas. Namun wartawan yang beropini juga tetap harus menjaga akurasi dari data-datanya. Mereka harus tetap melakukan verifikasi, mengabdi pada kepentingan masyarakat, dan mematuhi berbagai ketentuan lain yg harus ditaati oleh wartawan.

5. Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan

Tugas jurnalis adalah mereka mengawasi sekaligus mendorong para pemimpin agar mereka tidak melakukan hal-hal buruk yang merugikan publik. Jurnalis juga mengangkat suara pihak-pihak yang lemah, yang tak mampu bersuara sendiri. Prinsip ini menekankan pentingnya peran penjaga. Sebagai jurnalis, kita wajib melindungi kebebasan peran jaga ini dengan tidak merendahkannya, misalnya dengan menggunakannya secara sembarangan atau mengeksploitasinya untuk keuntungan komersial.

6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik, komentar, dan tanggapan dari publik.

Jurnalisme sebagai forum publik, bukan sebuah ruang privat bagi penulis. Penulis harus bertanggung jawab atas liputan yang dibuatnya. Partisipasi publik melalui komentar dan tanggapan merupakan bagian yang melekat dari proses jurnalisme. Apapun media yang digunakan --baik cetak, radio, televisi, online. Jurnalisme harus menciptakan forum  yang membuat publik diingatkan pada masalah-masalah yang benar-benar penting, sehingga dapatmereka dapat membuat penilaian dan bersikap. Forum yang dibangun tetap berdasarkan pada kejujuran, fakta, dan verifikasi. Forum yang tidak berlandaskan pada fakta akan gagal memberi informasi pada publik. Perdebatan yang mengandalkan prasangka dan dugaan  hanya akan memunculkan kemarahan dan emosi warga. Perdebatan yang cuma mengangkat sisi-sisi ekstrem dari opini yang berkembang dan mengabaikan kepentingan publik akan  menjadikan akan menjadikan media yang Anda kelola hanya menjadi penambah masalah saja.

7. Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting itu menarik dan relevan

Tugas jurnalis adalah menemukan cara untuk membuat hal-hal yang penting menjadi menarik dan relevan untuk dibaca, didengar atau ditonton. Untuk setiap naskah berita, jurnalis harus menemukan campuran yang tepat antara yang serius dan yang kurang-serius, dalam pemberitaan hari mana pun. Laporan yg dianggap yg memikat dianggap laporan yg lucu, sensasional, menghibur, dan penuh tokoh selebritan. Tapi laporan yg relevan dianggap kering, angka-angka, dan membosankan. Kualitasnya diukur dari sejauh mana suatu karya melibatkan khalayak dan memberi pencerahan. Singkatnya, jurnalis harus memiliki tujuan yang jelas, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan orang untuk memahami dunia, dan membuatnya bermakna, relevan, dan memikat. Dalam hal ini, terkadang ada godaan ke arah infotainment dan sensasionalisme.

8. Jurnalisme harus menjaga agar beritanya komprehensip dan proposional

Pemilihan berita sangat subjektif. Justru karena subjektif wartawan harus ingat agar proporsional dalam menyajikan berita. Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, tapi juga gambaran lengkap sebuah kota. Banyak surat kabar yg menyajikan berita yg tak proporsional. Judul-judulnya sensasional. Penekanannya pd aspek yg emosional. Surat kabar macam ini seringkali tidak prposional dalam pemberitaannya. Menjaga berita agar tetap proposional dan tidak menghilangkan hal-hal penting termasuk dasar dari kebenaran. Untuk itu, berita yang dibuat harus proporsional dan komprehensif. Proporsional yang dimaksud adalah “berimbang dalam penyajian” dan “tidak berat sebelah”, sementara komperehensif yang dimaksud adalah “luas dan lengkap”. Penerapan proporsional dan komprehensivitas akan menghasilkan akurasi berita.

9. Jurnalis memiliki kewajiban untuk mengikuti suara nurani mereka

Setiap wartawan harus mendengarkan hati nuraninya sendiri. Dari ruang redaksi hingga ruang direksi, semua wartawan harusnya punya pertimbangan pribadi tentang etika dan tanggung jawab sosial. Agar hal ini bisa terwujud, keterbukaan redaksi adalah hal yang penting untuk memenuhi semua prinsip jurnalistik. Gampangnya mereka yang bekerja di organisasi berita harus mengakui adanya kewajiban pribadi untuk bersikap beda atau menentang redaktur, pemilik, pengiklan, dan bahkan warga serta otoritas mapan, jika keadilan (fairness) dan akurasi mengharuskan mereka berbuat begitu. Dalam kaitan itu, pemilik media juga dituntut untuk melakukan hal yang sama. Organisasi pemberitaan, bahkan terlebih lagi dunia media yang terkonglomerasi dewasa ini, atau perusahaan induk mereka, perlu membangun budaya yang memupuk tanggung jawab individual. Para manajer juga harus bersedia mendengarkan, bukan cuma mengelola problem dan keprihatinan para jurnalisnya.

Kondisi Media Massa saat ini berkembang dengan pesat. Di Era Globalisasi ini Media Massa yang sangat aktif yaitu Era Internet , Era Televisi , Era Radio , Era Majalah , Era Surat Kabar.

Era Internet
Media Massa yang menggunakan internet sangat aktif karena lebih mudah mengirim dan menerima informasi. Hampir setiap saat perkembangan teknologi juga yang membuat media massa di internet semakin maju dan pesat.

Era Televisi
Walau tak seaktif dan secepat Internet. tapi, televisi masih menjadi favorite karena informasi melalui Televisi lebih meyakinkan di banding melalui Internet. Karena jarang adanya berita Hoax yang ditayangkan di Televisi.

Era Radio
Semakin berkembangnya teknologi Radio kurang menjadi favorite karena susahnya mencari sinyal untuk menerima informasi melalui Radio.

Era Majalah
Majalah hadir untuk melengkapi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh surat kabar. Berbeda dengan surat kabar harian, majalah diterbitkan secara berkala, baik bulanan maupun mingguan. Majalah semakin banyak ditinggalkan karena update terlalu lama atau banyak penggemar pembaca yang tidak bersabar menunggu update dan memutuskan mencari informasi yang up to date.

Era Surat Kabar
Hanya Surat Kabar yang mempunyai ciri khas dan citra yang baik yang masih menjadi favorite.


Rabu, 18 Oktober 2017

Review Lagu Rachel Platten "Fight Song"

Tugas kali ini saya akan meriview lagu dari Rachel Platten yang berjudul Fight Song



Hasil gambar untuk rachel platten fight song



Alasan kenapa saya suka lagu ini karena lagu ini tidak terlalu berat, Easy Listening dan sangat menarik.


Tidak terlalu berat dalam artian lagu ini mudah untuk dimengerti. Easy Listening karena banyak orang yang menyukai lagu ini. Sangat menarik karena mempengaruhi orang-orang yang merasa ketakutan, sakit hati dan frustasi sehingga orang-orang memiliki Kekuatan.


Berikut ini adalah Lirk Lagu beserta Arti dan Terjemahan dari lagu Rachel Platten - Fight Song



Like a small boat
Laksana sampan kecil

On the ocean
Di tengah-tengah samudera

Sending big waves
Diterjang ombak besar

Into motion
Membuatnya bergerak terombang-ambing

Like how a single word
Seperti halnya satu kata

Can make a heart open
Bisa membuka hati

I might only have one match
Mungkin saja aku hanya punya sebatang korek api

But I can make an explosion

Namun aku bisa menciptakan ledakan

Arti Lirik :

Manusia itu seperti makhluk yang kerdil. Kita ibarat sampan kecil atau rakit di tengah-tengah samudera yang luas membentang. Ungkapan ini selalu menjadi pengingat, agar kita tetap rendah diri dan tahu diri, bahwa posisi kita tak lain hanyalah sebagai seorang hamba. Namun ingat juga ungkapan kalau manusia adalah makhluk yang sempurna, dengan akal dan hatinya.

Karena itu, kita tidak dianjurkan untuk rendah diri.Percaya diri, pasti ada potensi dalam diri ini yang bisa diasah dan dimanfaatkan.Lirik ini mencontohkannya dalam 3 hal:

Bagaimana rakit kecil di tengah samudera yang bisa membuat riak gelombang, bagaimana kata-kata sederhana bisa berpengaruh banyak bagi hati seseorang atau… bagaimana satu batang korek api yang diameternya saja enggak setara dengan chopstick mie ayam, tapi bisa jadi dalang dibalik kebakaran atau ledakan hebat.

And all those things I didn’t say
Dan hal-hal yang tidak aku katakan

Wrecking balls inside my brain
Bola-bola peluru dalam otakku

I will scream them loud tonight
Aku akan meneriakannya dengan keras malam ini

Can you hear my voice this time?


Bisa kamu dengar suaraku sekarang?

Terlalu banyak hal-hal yang membuat kita minder dan tak mempercayai kemampuan diri sendiri. Mungkin kita terlalu fokus pada kelemahan, tanpa keinginan untuk mengolahnya jadi kelebihan. Mungkin kita juga terbawa omongan orang yang meragukan atau merendahkan kehebatan kita. Tapi lirik ini meyakinkan agar kita membebaslepaskan pikiran negatif tersebut. Teriakan semua itu dan buktikan. Sekarang juga.


This is my fight song
Inilah lagu perlawananku

Take back my life song
Lagu tentang merebut kembali kehidupanku

Prove I’m alright song
Lagu pembuktian kalau aku baik-baik saja

My power’s turned on
Kekuatanku terang menyala

(Starting right now) I’ll be strong
(Mulai dari saat ini) aku akan kuat

I’ll play my fight song
Aku akan memainkan lagu perlawananku

And I don’t really care if nobody else… believes…
Dan aku tak terlalu peduli jika tak ada orang lain yang memercayainya

‘Cause I’ve still got a lot of fight left in me

Karena aku masih harus menghadapi banyak pertempuran dalam diriku

Inilah gong dari lagunya. Fight Song menjadi lagu perlawanan kita ketika berperang melawan kenegatifan, baik yang berasal dari sendiri maupun dari orang lain. Fight Song juga sekaligus jadi ‘lagu kebangsaan’ untuk membuktikan:

  • Bahwa kita berniat dengan sungguh-sungguh akan ‘mengembalikan kehidupan’ yang penuh dengan sikap positif.
  • Bahwa kita baik-baik saja dalam menghadapi berbagai masalah. Wajar adanya.
  • Bahwa kita sedang on fire, kekuatan diri ini sedang menyala dan siap menyambar apapun yang menjatuhkan kita di medan perang kehidupan.
  • Bahwa kita sedang berusaha untuk stay strong dan menjaga diri agar tetap
  • Bahwa kita akan selalu memainkan lagu ini, selagi masih hidup dan masih diterjang berbagai cobaan.
  • Bahwa kita tak peduli, orang lain akan memercayai kebangkitan diri kita atau tidak.
  • Bahwa kita akan lebih sibuk ‘menghadiri’ peperangan dalam sendiri, ketimbang terlalu mendengar omongan orang. Bagaimanapun, pertempuran dalam diri itu lebih banyak dan lebih berpengaruh dalam kelanjutan perjuangan hidup kita.

Losing friends and I’m chasing sleep
Kehilangan teman dan aku berusaha tidur

Everybody’s worried about me
Setiap orang khawatir padaku

In too deep
Tenggelam terlalu dalam

Say I’m in too deep (I’m in too deep)
Mereka bilang aku tenggelam terlalu dalam

And it’s been two years
Dan sudah dua tahun lamanya

I miss my home
Aku merindukan rumahku

But there’s a fire burning in my bones
Tapi ada api yang menyala dalam tulang-belulangku

And I still believe
Dan aku masih percaya

Yeah I still believe
Ya! aku masih percaya

And all those things I didn’t say
Dan hal-hal yang tidak aku katakan

Wrecking balls inside my brain
Bola-bola peluru dalam otakku

I will scream them loud tonight
Aku akan meneriakannya dengan keras malam ini

Can you hear my voice this time?
Bisa kamu dengar suaraku sekarang?

This is my fight song
Inilah lagu perlawananku

Take back my life song
Lagu tentang merebut kembali kehidupanku

Prove I’m alright song
Lagu pembuktian kalau aku baik-baik saja

My power’s turned on
Kekuatanku terang menyala

(Starting right now) I’ll be strong
(Mulai dari saat ini) aku akan kuat

I’ll play my fight song
Aku akan memainkan lagu perlawananku

And I don’t really care if nobody else… believes…
Dan aku tak terlalu peduli jika tak ada orang lain yang memercayainya

‘Cause I’ve still got a lot of fight left in me
Karena aku masih harus menghadapi banyak pertempuran dalam diriku

A lot of fight left in me
Banyak pertempuran dalam diriku

Like a small boat
Laksana sampan kecil

On the ocean
Di tengah-tengah samudera

Sending big waves
Diterjang ombak besar

Into motion
Membuatnya bergerak terombang-ambing

Like how a single word
Seperti halnya satu kata

Can make a heart open
Bisa membuka hati

I might only have one match
Mungkin saja aku hanya punya sebatang korek api

But I can make an explosion
Namun aku bisa menciptakan ledakan

This is my fight song
Inilah lagu perlawananku

Take back my life song
Lagu tentang merebut kembali kehidupanku

Prove I’m alright song
Lagu pembuktian kalau aku baik-baik saja

My power’s turned on
Kekuatanku terang menyala

(Starting right now) I’ll be strong
(Mulai dari saat ini) aku akan kuat

I’ll play my fight song
Aku akan memainkan lagu perlawananku

And I don’t really care if nobody else… believes…
Dan aku tak terlalu peduli jika tak ada orang lain yang memercayainya

‘Cause I’ve still got a lot of fight left in me
Karena aku masih harus menghadapi banyak pertempuran dalam diriku

Now I’ve still got a lot of fight left in me

Kini aku masih harus menghadapi banyak pertempuran dalam diriku


Memang... dengan 'dikumandangkannya' lagu perlawanan ini, pasti orang-orang berpendapat bahwa penyanyinya itu terlalu 'dalem', baper (bawa perasaan), terlalu serius, terlalu berpikir berat atau terlalu larut dalam masalah.

Mereka hanya tahu keadaan luar, dan tak tahu kalau keadaan yang dirasakan sang penyanyi diperburuk dengan kerinduannya akan rumah. Ia sudah berjuang, namun belum menghasilkan. Tetap yakin akan dirinya sendiri. Walaupun, ia hampir menyerah. Tetapi, rasa percaya akan dirinya sendiri yang membuat kekuatannya perlahan kembali menyala.

Ia rasa bukan sesuatu yang penting untuk memerdulikan cemoohan orang (termasuk teman) yang sudah meragukan dirinya. Terlalu banyak pertempuran dalam dirinya yang mesti diutamakan.

Akhirnya ia melawan segala keraguan. Ia fokus dan membuat pembuktian untuk tetap percaya pada diri sendiri dan bertahan dalam perjuangan.


Sabtu, 09 September 2017

Pendapat - pendapat Komunikasi Massa menurut para ahli

Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).
Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Dalam komunikasi massa, media massa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak. 

Berikut ini adalah Komunikasi Massa menurut para ahli : 

1. John R. Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.

2. Charles R. Wright
Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense” 
Menurut Wright, bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secaraserentak, bersifats ek ila s (khusus untuk media elektronik, seperti siaran radio siaran dan televisi). Seperti halnya Gerbner yang dikemukakan bahwa komunikasi massa itu akan melibatkan lembaga, maka Wright secara khusus mengemukakan bahwa komunikator bergerak dalamorganisasi yang kompleks.

3. Meletzke
Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di suatu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat.

4. Gebner
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999). Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Jalaluddin Rakhmat merangkum bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2008).

Daftar Pustaka 
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa
http://blogpsikologi.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-dan-contoh-komunikasi-massa.html
http://ciputrauceo.net/blog/2016/4/21/komunikasi-massa-dan-efek-komunikasi-massa
https://alainoengvoenna.wordpress.com/2011/02/17/5-definisi-komunikasi-massa-menurut-para-ahli/